Wednesday 7 May 2008


Lima tahun sejak berhenti merokok akan terjadi pengurangan sebanyak 13% risiko kematian akibat semua penyakit, termasuk yang disebabkan kelainan jantung dan pembuluh darah.
Perempuan yang berhenti merokok akan memperoleh manfaat besar dalam kesehatannya lima tahun kemudian. Meski begitu, masih butuh waktu puluhan tahun untuk memperbaiki kerusakan organ pernafasan dan menurunkan risiko kanker paru-paru.

Setelah 20 tahun berhenti merokok, maka risiko kematian yang dihadapi seorang perempuan akibat berbagai penyakit tersebut telah turun hingga sama dengan orang yang tidak pernah merokok, menurut studi peneliti tersebut. Studi tersebut juga mendapati bahwa perempuan yang mulai merokok pada usia lebih dewasa, memiliki risiko lebih kecil terserang berbagai penyakit paru-paru dan jantung.

"Temuan kami menunjukkan bahwa 64% kematian pada perokok serta 28% kematian pada mantan perokok, ternyata disebabkan oleh rokok," kata Stacey Kenfield dari Harvard School of Public Health di Boston dan para koleganya dalam laporan yang diterbitkan Journal of the American Medical Association.

"Berhenti merokok mengurangi laju kematian yang disebabkan semua penyebab utama akibat merokok," tulis mereka. Pada 5-10 tahun setelah berhenti merokok, terdapat penurunan sebesar 18 persen atas risiko kematian yang disebabkan penyakit pernafasan. Jika tingkat risikonya ingin sama dengan mereka yang bukan perokok, diperlukan waktu hingga 20 tahun.

Terjadi pula penurunan risiko kanker paru-paru sebesar 21% perempuan yang sudah lima tahun berhenti merokok, namun agar tingkat risikonya sama dengan yang tidak merokok, diperlukan waktu 30 tahun. Temuan-temuan itu adalah hasil terbaru dari penelitian terhadap lebih dari 121 ribu perawat di Amerika Serikat yang catatan kesehatannya direkam mulai tahun 1976.

Menurut para peneliti tersebut, pada tahun 2000 terdapat lima juta kematian prematur yang disebabkan merokok. Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2030, kematian yang disebabkan tembakau akan mencapai tiga juta jiwa per tahun di negara industri dan tujuh juta jiwa di negara-negara berkembang.

Jadi STOP ROKOK sekarang juga !!



Tuesday 6 May 2008

Anda seorang perokok? Atau ada keluarga, teman atau rekan kerja anda yang merokok? Mulailah berpikir bahwa rokok dapat merusak tubuh anda dengan berbagai cara, mulai dari menurunkan sistem kekebalan tubuh sampai meningkatkan risiko infeksi.

Bila dibanding mereka yang tidak merokok, perokok cenderung merasa kurang sehat, lebih rentan terserang penyakit, lebih sering tidak masuk kerja karena alasan sakit, dan jika di rawat inap di RS akan membutuhkan waktu yang lebih panjang.

Pada perokok, risiko komplikasi lebih tinggi dan kemampuan bertahan setelah menjalani operasi menurun karena kerusakan sistem kekebalan tubuh. Risiko tinggi terhadap infeksi, pneumonia, dan komplikasi pernapasan lainnya juga telah siap menghadang.

Rokok Pengaruhi Seluruh Tubuh

Kepadatan tulang pada perokok akan berkurang, sehingga dapat menyebabkan terjadinya patah tulang pinggul. Kepadatan tulang pada perokok diketahui lebih rendah daripada mereka yang tidak merokok.

Merokok menyebabkan penyakit arteri perifer yang dapat mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh. Yang terjadi, pembuluh arteri yang mensuplai darah ke kaki menjadi sempit dengan adanya aterosklerosis.

Meskipun aterosklerosis lebih umum dihubungkan dengan penyakit jantung, namun aterosklerosis dapat mempengaruhi arteri di bagian tubuh manapun, termasuk di kaki dan otak. Arteri yang sehat bersifat kuat, fleksibel dan elastis, serta dinding dalamnya lembut sehingga memungkinkan darah bergerak bebas sepanjang arteri untuk mensuplai jaringan dan organ.

Kanker merupakan penyakit pertama yang dihubungkan dengan rokok. Merokok dapat menyebabkan beberapa jenis kanker, diantaranya kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker laring, dan kanker esofagus.

Dalam waktu 10 detik setelah diisap, nikotin dalam rokok akan segera mencapai otak. Saat anda mengisap rokok itulah terjadi pengiriman bahan kimia ke otak yang akan mengubah sifat kimiawi dalam otak sehingga mempengaruhi perasaan perokok. Diketahui bahwa rokok merupakan salah satu penyebab stroke.

Merokok juga dapat mempengaruhi mata anda. Merokok akan meningkatkan risiko terjadinya katarak 2-3 kali lebih tinggi. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia.

Perokok akan lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan bagian atas seperti flu dan radang tenggorokan karena infeksi virus atau bakteri. Merokok merusak kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.

Rokok dan Paru-paru

Pria perokok 23 kali lebih berisiko terkena kanker paru sementara wanita perokok 13 kali lebih berisiko terkena kanker paru. Merokok menyebabkan sekitar 90% kematian karena kanker paru pada pria dan sekitar 8% pada wanita. Namun mengisap rokok rendah nikotin dan tar tidak akan menurunkan risiko kanker paru.

Merokok menyebabkan kerusakan saluran napas pada paru-paru yang dapat mengakibatkan penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), termasuk emfisema. Perokok berisiko terkena infeksi saluran pernapasan bagian bawah, seperti pneumonia atau bronkitis akut yang disebabkan infeksi virus atau bakteri.

Merokok berhubungan dengan asma pada anak dan remaja. Asma merupakan penyakit yang ditandai dengan pembengkakan pada saluran napas, menyebabkan terjadinya penyempitan, dan menghambat aliran udara dari dan ke dalam paru-paru.

Merokok berhubungan dengan batuk kronis dan napas berbunyi. Merokok selama masa anak-anak dan remaja akan mengganggu perkembangan paru-paru. Fungsi paru, yang diukur dari seberapa efektif paru-paru memindahkan udara dari dan ke dalam tubuh, menurun secara alami sejalan dengan usia. Penurunan ini makin cepat pada perokok. Merokok selama masa kehamilan dapat menurunkan fungsi paru pada janin.

Rokok dan Jantung

Merokok menyebabkan penyakit jantung koroner. Merokok dihubungkan dengan segala jenis kematian karena serangan jantung pada pria dan wanita. Penyakit jantung koroner karena merokok dapat berkontribusi pada gagal jantung kongestif. Namun mengisap rokok rendah nikotin dan tar tidak akan menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

Merokok menyebabkan aterosklerosis (pengerasan arteri). Racun dalam darah yang berasal dari rokok berkontribusi menimbulkan aterosklerosis. Banyak kasus penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit arteri disebabkan oleh aterosklerosis.

Rokok dan Kehamilan

Mereka yang tidak merokok memiliki komplikasi yang lebih sedikit terhadap kehamilan dan memiliki bayi yang lebih sehat dibanding perokok. Merokok dapat menyebabkan kanker leher rahim (serviks). Penggunaan tembakau akan meningkatkan risiko perubahan sel pra-kanker menjadi kanker pada leher rahim. Ketika lahir, bayi akan melewati leher rahim. Merokok dapat menyebabkan kemandulan pada wanita, membuatnya sulit memiliki keturunan.

Merokok selama masa kehamilan berbahaya karena kehamilan merupakan masa perkembangan janin. Seorang ibu perokok dapat melahirkan bayi prematur atau dengan berat lahir rendah, penyakit pernapasan dan penyakit lainnya. Berat lahir rendah merupakan penyebab kematian utama pada bayi.

Nikotin dalam rokok akan menyebabkan pembuluh darah pada tali pusat dan uterus menyempit, sehingga akan menurunkan jumlah oksigen yang diterima bayi. Nikotin juga menurunkan jumlah darah dalam aliran darah bayi, yang dapat berakibat berat lahir bayi menjadi rendah.

Wanita yang merokok selama kahamilan memiliki risiko pecahnya membran secara prematur sebelum proses kelahiran dimulai. Ini dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan kemungkinan kematian janin.

Jika ibu menyusui merokok, maka air susunya kemungkinan mengandung nikotin, dan akan membahayakan bayi yang meminumnya.

Nah.. kalau sudah tau seperti ini ,apakah Anda masih mau merokok ?