Thursday 13 November 2014

Impotensi akibat merokok, Merokok sebenarnya bukan satu-satunya penyebab impotensi pada pria. Faktor gaya hidup juga bisa berpengaruh besar pada kesehatan seksual kaum Adam. Obesitas, konsumsi alkohol dan obat-obatan dapat memicu timbulnnya problem ereksi. Demikian pula halnya dengan gaya hidup yang santai dan kurang aktivitas (sedentary), tambah Lipshultz.

Banyak yang menjad penyebab lainnya, lanjut Lipshultz, adalah beragam penyakit seperti diabetes; jantung, operasi kanker prostat, kandung kemih, usus besar, cedera tulang belakang, ketidakseimbangan hormon testosteron atau pun pengobatan tekanan darah tinggi dan obat antidepresan.

Lipshultz juga menjelaskan lebih lanjut, bahwa seluruh faktor kondisi dan gaya hidup tersebut dapat memicu pria untuk dapat mengalami gejala disfungsi ereksi melalui tiga cara utama yakni : memperlambat aliran darah, menyebabkan kerusakan saraf, dan mengubah kondisi hormonal. (HealthDay News/AC)

Impotensi akibat merokok memang sudah diketahui banyak orang bahkan orang yang merokok dan yang membuat rokoknya pun tahu. Namun masalahnya mengapa meskipun sudah tahu rokok itu berbahaya, namun masih banyak orang yang mengisapnya. Mungkin kita pernah atau sering melihat bungkus rokok yang menunjukan “Merokok bisa menyebabkan kanker, impotensi, gangguan kehamilan dan juga janin”. Faktanya memang beberapa orang masih belum mengetahui benarkah merokok bisa berdampak pada kehilangan keperkasaan seorang pria? Untuk menjawabnya tentu harus dilihat dari berbagai segi baik dari segi empirik ataupun medis.

"Merokok akan membawa nikotin dan vasokonstriktor lainnya sehingga dapat menutup aliran pembuluh darah penis," terang Dr. Jack Mydlo, kepala bagian urologi Temple University School of Medicine and Hospital di Philadelphia, AS.
Disfungsi ereksi atau impotensi menurut data dari U.S. National Institute of Diabetes dan Digestive and Kidney Disorders saat ini telah menjadi problem serius yang dialami dua dari 100 pria di Amerika. Ketika pria mulai beranjak tua, risiko mengalami gangguan fungsi seksual pun makin meningkat.

Dalam penelitian kali ini, para ahli melibatkan sebanyak 8.000 pria di Australia berusia 16 hingga 59 tahun. Dari riset terungkap bahwa pria yang merokok kurang dari sebungkus sehari mengalami peningkatan risiko mengalami problem ereksi sebesar 24 persen.
Hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal Tobacco Control ini juga mengungkapkan, bertambahnya jumlah rokok yang dihisap setiap hari makin meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Pria yang rata-rata menghisap 20 batang rokok sehari tercatat mengalami peningkatan risiko sebesar 39 persen.

Pada riset lainnya, yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology, pria yang masih merokok pada usia 40-an cenderung mengalami problem ereksi ketimbang pria tua yang tidak merokok. Risiko disfungsi juga tercatat meningkat dua kali lipat pada pria yang merokok pada usia 40-an dibanding yang tidak merokok pada usia 50-an.
"Merokok, yang mengakibatkan pembuluh darah menyempit, adalah penyebab terbesar gangguan Proses ereksi," ungkap Dr. Larry Lipshultz, kepala bagian reproduksi pria pada Baylor College of Medicine di Houston, Texas AS.


Meski ada banyak bukti secara empirik membuktikan bahwa ada banyak sekali pria perokok yang tetap bisa melakukan hubungan percintaan dengan normal, namun pengamatan kasat mata secara medis, merokok bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan sangat mungkin memicu terjadinya disfungsi ereksi atau sering juga disebut impotensi akibat merokok . Bahkan semua dokter setuju bahwa merokok memiliki efek samping yang buruk terhadap fisiologi ereksi. Dari semua hasil studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa perokok menghambat kemampuan untuk ereksi secara penuh dengan waktu yang lama. Bahkan ada sebagian penis yang mengalami ketidakmampuan mendapatkan ereksi untuk menyelesaikan hubungan seksual secara alami normal.

Sebuah studi yang terbaru menunjukkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi yang berhenti merokok mengalami kesulitan ereksi jauh lebih sering daripada orang yang tidak pernah merokok. Kebanyakan pria diserang oleh impotensi dengan alasan gangguan sirkulasi darah termasuk diabetes. Merokok bisa memberikan banyak pengaruh ketika berbicara tentang gangguan sirkulasi. Ini merupakan alasan utama pada pengerasan arteri yang umumnya dikenal sebagai aterosklerosis. Jika arteri di daerah panggul ini terpengaruh, maka ini juga bisa mengurangi aliran darah ke bagian penis.

Impotensi yang disebabkan oleh rokok ini dalam stadium awal biasanya ditandai dengan hubungan yang hanya terjadi secara singkat. Kemudian pria yang mengalami impotensi stadium akhir tidak bisa mengalami ereksi sama sekali. Pria yang mengalami impotensi stadium akhir tidak hanya tak bisa ereksi namun juga sulit untuk bisa menerima rangsangan dari pasangannya. Jika hal ini dibiarkan terjadi dalam waktu yang lama, kemungkinan besar akan menyebabkan pria tersebut depresi dan frustasi. Bahkan dalam waktu lama bisa menyebabkan masalah dalam rumah tangga.

Pria yang suka merokok dan sudah menjadi kebiasaan gaya hidup biasanya mereka tidak menyadari bahwa jika hal tersebut berlangsung terus justru akan membahayakan kesehatan alat vitalnya. Maka dari itu sebelum itu terjadi, ketahuilah beberapa informasi tentang impotensi akibat merokok.

DARI BERBAGAI SUMBER,